
Globalisasi yang membawa informasi secara masif telah mempengaruhi gaya dan pandangan hidup generasi muda. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang pesat membuat informasi mudah didapatkan termasuk tentang narkoba. Narkoba merupakan ancaman besar bagi generasi muda, disebabkan karena narkoba dapat mempengaruhi psikologi dan fisik serta dapat merusak moral seseorang. Tidak hanya itu, narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan memiliki bentuk kecil yang dapat memberikan efek yang besar.
Tentu generasi muda merupakan generasi penerus bangsa untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara, akan tetapi yang menjadi problematika saat ini adalah bilamana generasi muda tidak maksimal persiapan mental dan fisiknya. Dimana hal ini terjadi karena telah dirusak oleh pengaruh penyakit candu dari narkoba yang dijadikan sebagai barang ketergantungan bagi dirinya. Melihat apa yang terjadi di negeri ini berbagai fakta menunjukkan bahwa dimana – mana terjadi problematika narkoba bagi anak bangsa yang tidak peduli dengan masa depan. Tidak hanya masa depan, angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun akan terus meningkat.
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya di Indonesia, melainkan seluruh penjuru dunia. Bahkan korban narkoba bukan lagi dominan orag berduit atau artis, tetapi sudah meluas di seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak asing lagi dengan istilah narkoba dan sudah menjadi momok bagi orangtua khususnya di kalangan pelajar pengguna narkoba. Pelajarlah yang paling rentan untuk mengonsumsi narkoba secara sembarangan. Dalam masa-masa pelajar, mereka masih labil untuk mencari jati diri mereka masing-masing. Oleh karena itu, mereka mudah dipengaruhi. Mereka juga mencari kenikmatan sesaat tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan mereka.
Pelajar juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Pelajar cenderung merasa bahwa temannya lebih mengerti dibanding orang tua. Maka dari itu, pelajar cenderung lebih mengikuti kata teman. Jika mereka berada di pergaulan teman yang buruk, sudah pasti terpengaruh buruk. Berdasarkan Harian Terbit, di kalangan pelajar pada tahun 2010 ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Pada tahun 2012 jumlahnya menjadi 695 dan tercatat 1.121 tersangka pada tahun 2013.
Hal ini bisa dilihat bahwa setiap tahun, jumlah pemakai narkoba di kalangan pelajar terusmeningkat. Sebagai generasi muda atau agent of changesudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri. Dengan bekal pendidikan, maka akan berpotensi melahirkan karya – karya, inovasi, dan semangat juang demi memajukan bangsa dan negara.
Dengan segala kreativitas generasi mandiri yang berprestasi tentu akan sukses dalam menggapai mimpi dalam lingkungan yang sehat dan menerapkan hidup sehat tanpa narkoba. Namun, sayangnya karena pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak pemuda di Indonesia. Secara tidak langsung media sosial memberikan ruang bagi para pengedar narkoba untuk menyasar targetnya. Dengan media sosial dapat mempermudah orang untuk mengenal kepribadian orang lain dan mengetahui karekter sesesorang seperti apa.
Narkoba itu merugikan bangsa Indonesia. Kita, sebagai bangsa Indonesia harus melakukan upaya untuk mencegahnya, terutama di kalangan pelajar yang merupakan masa depan bangsa kita. Diharapkan dengan dilakukannya beberapa upaya ini, jumlah pengguna narkoba bisa menurun.Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Untuk itu generasi muda harus mempersiapkan diri sejak dini apalagi pada zaman modern seperti sekarang, banyak tantangan dan ancaman yang dihadapi serta para generasi muda harus melakukan kegiatan positif agar terhindar dari narkoba. Katakan tidak pada narkoba.
Nur Ainun Batubara, Mahasiswa Manajemen Komunikasi, FISIP Universitas Andalas